5 SYARAT AQIQAH
UNTUK ANAK LAKI LAKI
Islam merupakan agama Rahmatan lil 'alamin, yang mngurus dan membimbing semua urusan manusia, termasuk ketika kita lahir ke dunia ini sudah diatur dalam hukum dan syariat Islam. Aqiqah merupakan salah satu Ibadah yang hukum dan aturan sangat di anjurkan dalam agama Islam. Sebelum kita mulai membahas syarat apa saja, kita bahas sekilas dulu untuk pengertian aqiqahnya yuuk.
Pengertian Aqiqah
Secara bahasa Aqiqah berarti sesuatu yang di belah atau diputus (memotong). Secara kaidah Kaitan Aqiqah terkait dengan dua hal utama, yang Pertama adalah bentuk syukur kita terhadap Allah Subhanahu Wa Ta'ala, ketika Allah memberikan kita karunia dan Nikmat berupa anak yang akan di rawat sebagai amanah, maka kita bersyukur.
Yang Kedua, berkaitan dengan asal bahasanya yaitu permohonan Do'a kepada Allah dengan berikhtiar melaksanakan Aqiqah sebagai upaya untuk memotong atau memutus sifat buruk atau sifat jelek sang anak sejak dini, agar tidak tumbuh dan mudah di arahkan di masa yang akan datang.
Hukum Melaksanakan Aqiqah
Beberapa Ulama bersepakat bahwa pelaksanaan ibadah Aqiqah ini hukumnya Sunnah Muakkad, yaitu ibadah sunnah yang sangat di anjurkan melihat dari keutamaan dan fadhilah yang akan kita dapatkan ketika kita melaksanakannya.
Dalil yang berkaitan perihal pelaksanaan Aqiqah, hadist Nabi SAW. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda. “Semua bayi tergadaikan dengan aqiqah-nya yang pada hari ketujuhnya disembelih hewan (kambing), diberi nama, dan dicukur rambutnya.” (Shahih, HR. Abu Dawud, Tirmidzi, dan lain-lainnya).
Kemudian dari Salman bin ‘Amir Ad-Dhabiy berkata jika Rasulullah bersabda, “Aqiqah dilaksanakan karena kelahiran bayi, maka sembelihlah hewan dan hilangkanlah semua gangguan darinya.” (Shahih Hadits Riwayat Bukhari).
Lalu dari Samurah bin Jundab berkata jika Rasulullah bersabda, “Semua anak bayi tergadaikan dengan aqiqahnya yang pada hari ketujuhnya di sembelih hewan (kambing), diberi nama dan dicukur rambutnya.” [Shahih, Hadits Riwayat Abu Dawud 2838, Tirmidzi 1552, Nasa’I 7/166, Ibnu Majah 3165, Ahmad 5/7-8, 17-18, 22, Ad Darimi 2/81, dan lain-lainnya].
5 Syarat Aqiqah
1. Waktu Aqiqah
Ada silang pendapat dari beberapa Ulama, hari pelaksanaan Aqiqah di anjurkan lebih utama dilaksanakan 7 hari setelah kelahiran sang Bayi. Berapa Ulama juga menyebutkan bisa juga dilaksanakan 14 atau 21 hari setelahnya. Sebagaimana hadist Nabi SAW. Abdullah bin Buraidah dari ayahnya, menyatakan bahwa Nabi Muhamaad SAW bersabda, “Aqiqah itu disembelih di hari ke 7 atau hari ke 14 atau ke 21" (HR. Baihaqi).
Apabila kondisi orang tua memiliki kesulitan secara finansial, maka aqiqah bisa dikondisikan pada waktu dimana orang tua tersebut mampu untuk melakukannya. Karena prinsip dalam ajaran Islam itu memudahkan yang tentunya sesuai dengan dalil dan riwayat yang shahih.
2. Jumlah Domba Aqiqah
Untuk Bayi laki laki di sunnahkan menyembelih dengan dua ekor kambing atau Domba, sedangkan bayi perempuan hanya dengan satu ekor domba.
Sebagaimana pada hadist Nabi SAW.
Aisyah berkata jika Rasulullah bersabda, “Bayi laki-laki diaqiqahi dengan dua kambing yang sama dan bayi perempuan satu kambing.” [Shahih, Hadits Riwayat Ahmad]
Asal usul perbedaan jumlah domba sembelihan, dikarenakan kondisi sosial dan pola pemikiran masyarakat Arab di zaman Rasulullah. Dimana pada saat itu kehadiran anak laki laki lebih di senangi daripada anak perempuan.
"Aqiqah disyariatkan sebagai perwujudan nyata rasa bahagia dengan kehadiran seorang anak, sedangkan kebahagiaan dengan kehadiran seorang anak laki-laki itu lebih besar. Karenanya, aqiqah untuk anak laki-laki pun lebih banyak." (Abu Ishaq as-Sirazi, al-Muhadzdzab, Juz I, hal. 241).
3. Mencukur Rambut
Untuk melaksanakan aqiqah, hal selanjutnya adalah dengan mencukur rambut anak berusia tujuh hari sampai gundul. Hal ini bertujuan agar bayi terbebas dari kotoran dan godaan setan yang menyertainya ketika lahir.
Selain mengawali dengan doa, ketika mencukur rambut bayi juga terdapat tata cara sebagai berikut:
- Arah ketika mencukur rambut dimulai dari sebelah kanan ke kiri.
- Rambut bayi dicukur semuanya (bersih atau gundul) sehingga tidak ada kotoran yang tersisa.
- Setelah kepala bayi digunduli, maka kepala tersebut dapat dilumuri dengan minyak wangi. Inilah yang membedakan dengan zaman jahiliyah. Pada zaman tersebut, kepala bayi dilumuri dengan darah kambing sedangkan di Islam, kepala bayi dilumuri dengan minyak wangi.
- Rambut hasil cukuran si bayi kemudian ditimbang dan jumlah timbangan dinilai dengan nilai emas atau perak yang kemudian nilai itu disedekahkan kepada fakir miskin.
4. Memberi Nama Yang Baik
"Sesungguhnya kalian pada hari kiamat akan dipanggil dengan nama-nama kalian dan nama-nama bapak kalian, maka baguskanlah namamu." (HR Muslim)
5. Bersedekah
Selain sedekah dari berat rambut yang di koversi dengan nilai emas/perak, salah satu sunnah Aqiqah adalah di bagikan atau di hidangkan atau disedekahkan dalam bentuk matang. Hal ini bertujuan agar ridak merepotkan orang yang menerima dan menambah kebaikan dalam mensyukuri Karunia yang Allah berikan.
Hidangan aqiqah bisa disajikan dan makan bersama Serta diiringi doa agar anak yang aqiqah akan tumbuh menjadi anak yang sholeh atau sholehah, serta berguna bagi orang-orang di sekitarnya. Jangan Lupa sebagian nya di hadiahkan untuk saudara kita yang kurang mampu kaum dhuafa atau anak yatim, agar keberkahan selalu Allah limpahkan.
Kesimpulan
Ibadah Aqiqah dianjurkan untuk di laksanakan sesuai dengan hukumnya Sunnah Mu'akkad. Adapun dengan segala keterbatasan hingga akhirnya tidak bisa melaksanakan, akan mendapat keringanan dengan gugurnya ibadah Aqiqah itu sendiri. Wallohu'alam bishowab.
Semoga bermanfaat Barokallohu Fiikum.
Informasi Seputar Aqiqah
WhatsApp
KLIK! https://wa.me/6281312343581
Website
https://aqiqahdibandung.id/
Instagram
https://www.instagram.com/dapuraqiqah.id/
Komentar